Seorang calon pengantin Pria dimintai uang Panai oleh orang tua calon pengantin perempuan. Kaget pengantin pria mendengar sejumlah uang itu. Padahal mereka sudah lama pacaran dan si pria yakin sekali si perempuan menyukainya. Apalagi saat si pria mengajak menikah dan si perempuan setuju. Namun saat datang ke orang tua si perempuan malah diperberat dengan dimintai uang panai yang besar.
Akhirnya si pria mengatakan, "Akan saya usahakan bisa membawa uang 100 Juta."
Saat lagi diusahakan si pria, keluarga calon perempuan yang tidak bisa menunggu kesal dan mendatangi rumah si pria dan melakukan perusakan sambil merekamnya di Hp. Lalu menguploadnya ke media sosial dengan tujuan mempermalukan si pria karena tidak bisa membawa uang panai 100 juta. Tapi keluarga si perempuan mendapatkan komentar negatif dari Nitizen yang mengatakan orang tua si perempuan sedang menjual. Tapi orang tua si perempuan menganggap Nitizen menuduhnya miskin sehingga meminta uang panai besar lalu si ibu perempuan pamer dengan merekam kondisi kamar perempuannya yang mewah dan mengatakan, "Lihat anak aku kamarnya saja bagus jadi wajar minta uang panai 100 juta."
Setelah kejadian viral itu, pengacara Malaika yang terkenal sebagai Pengacara hebat yang membela kalangan bawah tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun ikut bicara di media sosial dan menawarkan kepada si calon pengantin pria sebagai pengacara, "Aku siap jadi pengacara si Pria dan menuntut ganti rugi atas kerusakan rumah si pria yang dilakukan keluarga si perempuan dengan nominal 100 Juta lebih."
Si calon pengantin Pria tanpa basa basi menerima tawaran Pengacara Malaika. Dan dalam hitungan cepat kasus ini masuk ke meja Pengadilan. Malaika dengan bukti video jelas yang diupload keluarga si perempuan di media sosial berhasil meyakinkan hakim. Keputusan akhir menyatakan keluarga perempuan harus membayar ganti rugi kerusakan rumah yang dilakukan keluarha si perempuan sebesar 100 Juta lebih atau dengan nominal jelas 200 Juta." Palu di ketuk hakim menyatakan pengadilan berakhir dan keputusan tidak bisa digugat.
Akhirnya si keluarga perempuan dengan terpaksa saling patungan mengumpulkan uang 200 juta dan memberikannya ke calon pengantin si pria. Kemudian si pria datang ke keluarga si perempuan untuk menikah dengan membawa uang panai 100 juta. Orang tua perempuan yang sudah menyatakan uang panai 100 juta saja untuk menikahi si anaknya tidak bisa berkata apa lagi dan akhirnya setuju. Dan si pria berhasil menikahi si perempuan tanpa mengeluarkan uang sedikitpun meski dimintai uang panai 100 juta malahan untung 100 juta.
(Bersambung)