Merasa bersalah telah membuat Elindo menjadi pengangguran sekaligus rasa curiga yang tinggi membuatku rela datang ke tempat tinggalnya. Tapi baru saja sampai di sana banyak warga berkerumun. Aku yang penasaran langsung mencari tahu, "Ada apa ini?"
Salah satu warga, seorang ibu-ibu di sana langsung menjelaskan dengan suara tinggi, "Itu ada pemuda pengangguran tapi punya mobil mewah pasti dia memelihara tuyul."
Kemudian Elindo keluar dari dalam rumah dan langsung diteriaki warga, "Itu dia si pengangguran tapi banyak duit, ayo kita gebukin sampai ngaku melihara Tuyul."
Aku yang kaget langsung menerobos kerumunan warga dan berdiri di hadapan Elindo dan berkata, "Tenang warga, dia ini temanku. Mobil mewah itu dia cuma nyewa."
Salah satu warga Bapak-bapak dengan suara tinggi bertanya, "Dari mana dia punya uang, kan pengangguran?"
Langsung aku jelaskan, "Dia pakai uang pesangon saat kerja dulu."
Warga masih tidak percaya, "Dia cuma kerja satu hari masa dapat pasangon dan langsung dipakai buat nyewa mobil mewah. Mana mungkin."
Semua warga kompak berteriak, "Usir dia dari kampung kita!"
Elindo yang dari tadi diam kemudian bicara, "Iya memang aku ingin pergi dari kampung ini."
Elindo lalu masuk mobil.
Warga lalu melihatku aneh, langsung aku tanya, "Ada apa Pak?"
Warga itu lalu bilang, "Kamu kenal dengan pemuda itu? Kamu ya yang nyusuin Tuyulnya!"
Tentu aku marah, "Enak saja, jangan tuduh sembarangan."
Elindo lalu memanggilku, "Intan, ayo masuk mobilku."
Meskipun masih kesal, aku memilih untuk segera pergi meninggalkan tempat ini dengan masuk ke dalam Mobil Elindo. Kami lalu pergi dari kampung ini.
Elindo menghentikan mobilnya di depan rumah mewah lalu keluar. Terlihat dia mengeluarkan kopernya di dalam mobil untuk di masukan ke dalam rumah itu. Langsung aku komentari, "Tidak salah kamu dari nyewa rumah sederhana karena menganggur sekarang malah pindah nyewa rumah yang mewah?"
Elindo menjawab, "Di komplek perumahan ini para tetangga tidak bakalan mengira aku pelihara Tuyul walaupu menganggur lama."
Aku merasa jawaban Elindo masuk akal, "Benar juga katamu."
Saat Elindo masuk rumah membawa kopernya. Aku mulai merasa ada yang aneh. Saat Elindo keluar lagi menuju mobilnya langsung aku tanyakan, "Kamu dapat uang dari mana untuk menyewa rumah ini?"
Dia menjawab dengan santainya, "Sebelum aku menganggur, aku pernah kerja dan uangnya ditabung. Jadi sekarang aku pakai uang tabunganku."
Elindo membuka pintu mobilnya dan sebelum masuk dia berucap lagi, "Intan ayo masuk mobil biar aku antar ke rumahmu."
Aku pun segera masuk mobil. Dalam perjalanan aku mencoba menasehati Elindo, "Bagaimana pun uang tabunganmu akan habis kalau kamu menganggur lama. Apalagi sekarang kamu menyewa rumah mewah dan mobil mewah. Jadi kamu perlu cari kerja."
Dan Elindo menjawabnya tanpa membatah, "Iya aku akan cari kerja biar tidak jadi pengangguran lagi."
(Bersambung)